Sebenarnya bukan hanya di simpang Pasar Sapi saja saya was-was, tetapi hampir di semua simpang di Salatiga, mulai dari simpang ABC, Jetis, Kauman, Bank Mandiri. Itu dikarenakan traffic lightnya kacau. Ambil contoh di Pasar Sapi, Lampu hijaunya nyala bareng dari arah Semarang dan arah Solo, jadi yang mau belok ke Hasanudin dari Semarang harus ekstra hati-hati berhenti di tengah jalan. Demikian pula yang arah kopeng dan A Yani, nyalanya bareng. Kacau bukan? Jadi tidak ada jeda antara lampu hijau arah Semarang dan sebaliknya.
Saya sempat senang ketika lampu trafficnya di ganti yang baru, berharap ada perbaikan sistem. Eh... nggak tahunya sama saja, cuma lampunya yang baru ditambah timer. Percuma saja pakai timer kalau sistemnya masih amburadul, masih macet juga. Parahnya lagi angkota dan bus engkel ngetem di traffic, gila nggak? padahal ada petugas baik dari Dishub maupun dari satlantas, gimana nih Pak?
Sebenarnya sepengetahuan saya, ini juga kalau nggak salah lho ya... untuk menentukan sistem traffic banyak yang menjadi faktor, bukan asal pasang aja, tetapi harus di diketahui dulu LHR (Lalu Lintas Harian) nya, jadi ada jeda beberapa detik tiap arah dan berlainan jedanya, katakanlah arah Semarang-Solo jelas jedanya lebih pendek dibandingkan arah Kopeng-A Yani, karena lalu lintasnya lebih padat, bukannya disama ratakan, tergantung LHRnya.
Kalau boleh mengusulkan, itupun kalau diterima, bagaimana kalau simpang Pasar Sapi di mundurkan di tambah tidak hanya empat simpang seperti sekarang ini tetapi di tambah yang ke arah Pancasila, jadi ada 5 simpang, arah Semarang, Kopeng, Solo, A Yani dan Pancasila, dan dihitung LHRnya untuk menentukan jedanya. Karena yang terjadi sekarang ini banyak kendaraan yang dari dan ke Pancasila juga banyak membuat macet Pasar Sapi. Jangan lupa tertibkan juga angkota dan bus engkel yang ngetem.
Traffic light baru di Kauman yang belum beroperasi
Sistem traffic seperti ini sebenarnya juga sudah diterapkan di simpang kauman, dimana traffic di mundurkan hingga jalan Kemiri, sehingga bertambah simpang dari 3 menjadi 4 simpang, tetapi yang menjadi pertanyaan, trafficnya sudah di pasang tetapi kok hingga sekarang belum beroperasi ya.....?
wis to mas kuwi dudu urasanmu yen pengen selamet ng traffic yo numpak trek sing gede...slamet yo disalahke wong akeh marai macet ugo yo...hehe
BalasHapusmugo-mugo awakmu slamet yo leh..... ati ati nyabarang neng prapatan jetis, kono kui yo angker....
BalasHapuskata orang dalam di dishub...itu belum operasional karena polantas gak setuju dengan sistem seperti ini, pernah di ujicoba tapi mendadak mobil patroli polantas di parkir di tengah persimpangan dan malah bikin macet....heran ya, gimana sih polisi kok susah di ajak maju
BalasHapusIya mas, bagaimana ini kita mau maju, kotanya juga nanggung, disiplin tidak ada sama sekali :-( hiks...jadi ikut sedih.
BalasHapusKapan majunya ya ? sementara tempat sudah lumayan rapi, tapi kok SDM nya masih banyak yang kacau ?
Thanks, Noor
Yen aku jengkel kabeh lampu bangjo tak lepas kabeh, dadi ora susah nganggo aturan malah ben rame pisan!!!
BalasHapusTon - HSD3